Selasa, 01 Juni 2010

Vampire

Vampire berasal dari Rumania dan mulai menyebar di Eropa pada abad 16. Vampire atau bisa disebut "Dracula" adalah kisah nyata. Sejarah Dracula berasal dari seorang Raja Rumania pada Abad 15 bernama Vlad Dracul. Vlad Dracula adalah Raja Rumania pada abad 14 yang gemar berperang dan terkenal kejam. Kemampuannya dalam berperang tidak diragukan lagi dilihat dari jumlah peperangan yang dia menangkan. Dipercaya Vlad Dracula mempunyai ritual khusus sebelum memulai peperangan, yaitu meminum dan berendam dengan darah mayat yang berhasil dikalahkanny.

Kekejamannya berlanjut turun temurun kepada penerus generasinya. Adalah Vlad Tepes III yang kemudian dijuluki Dracula (merujuk kepada nama vlad dracula, pendahulunya) karena kekejamannya yang menyamai vlad dracula.< Vlad Tepes III (Dracula) > hidup pada tahun 1431 dan meninggal pada tahun 1476.


Kekejaman Vlad Tepes terkenal dari cara dia menghukum para tawanan dengan cara sadis, yaitu dikuliti dan
disula (disula adalah penyiksaan dengan cara ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus perut, kerongkongan, hingga kepala). Dipercaya kekejaman dan keberhasilan Dracula dalam peperangan disebabkan karena Dracula meneruskan ritual pendahulunya Vlad Dracula untuk mandi dan meminum darah manusia.

Hingga perang Salib, Dracula telah membunuh ratusan ribu tawanannya dengan cara disula dan sebagian besar adalah orang islam. Akhirnya di perang salib pula Dracula berhasil dikalahkan oleh sultan Mehmed II, kepalanya dipenggal dan dipersembahkan kepada Turki Ottoman untuk menghargai para korban (warga turki) yang menjadi korban kekejaman Dracula.

Namun tidak sampai disitu saja, karena keberhasilan Vlad Dracul dan Vlad Tepes III dalam peperangan banyak pemimpin2 lain ingin mengikuti jejaknya. Akhirnya pada abad 15,16,17 terjadi wabah Dracula (mengikuti ritual Dracula, yaitu mandi dan meminum darah manusia). Dari kebiasaan inilah disebut2 telah lahir spesies manusia baru yang meminum darah. Ada yang percaya keturunan Vlad Dracula masih tersisa sampai sekarang dan masih melanjutkan ritual mengerikan itu.

Sekarang sudah jelas Dracula memang sebuah kenyataan dan eksis didunia (tapi keberadaan clan/etnis mereka sekarang diragukan masih ada). Namun sejarah diatas tidak bisa menjelaskan dari mana datangnya ciri-ciri Dracula seperti berdarah biru, muka pucat, haus akan darah, benci bawang putih, dll. Orang Eropa, khususnya Rumania meyakini bahwa spesies Dracula (keturunan Van Dracula) memang mempunyai ciri-ciri dan fisik yang seperti itu.


PADA ILMU KEDOKTERAN

Akantetapi didalam ilmu science terdapat penyakit yang ciricirinya sama dengan vampire, penyakit itu adalah Porphyria.

Porphyria adalah penyakit kelainan gen dimana para penderita kekurangan enzim glisin yang berfungsi membentuk Heme. Heme adalah komponen hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen didalam darah. Bayangkan jika Heme kurang dan oksigen tidak terangkut secara sempurna, maka tubuh akan berwarna biru pucat. Karena itu juga para penderita Porphyria tidak bisa terkena sinar matahari, karena sinar matahari bisa membakar kulit mereka. (2 ciri-ciri Dracula telah terjawab)

Disamping itu karena kualitas darah yang rendah akibat kurangnya sirkulasi oksigen, maka penderita Porphyria harus mendonor (transfusi) darah secara berkala. Bahkan katanya mereka harus meminum darah itu secara langsung agar darah langsung masuk ke sistem pencernaan dan diuraikan masuk ke dalam aliran darah.

Kualitas darah juga ditentukan oleh kadar lemak didalam darah. Bawang putih mengandung suatu zat yang menyebabkan kadar lemak darah berkurang. Mungkin itu juga yang menjelaskan mengapa Dracula benci dengan bawang putih. Dikatakan juga Porphyria merupakan penyakit kelainan yang bisa turun-temurun (penyakit keturunan).


Kalau kamu belum percaya adanya vampire, kamu dapat melihat videonya adanya vampire didunia

Vampire, is it real??
Vampire confession


bukalah dan pelajarilah !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar